Lompat ke isi

Akashita

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ilustrasi sosok akashita

Akashita (あかした) yang diterjemahkan sebagai "Lidah Merah" (あかした) atau "Mulut Merah" (Akakuchi) merupakan salah satu yokai dalam mitologi Jepang yang mendiami daerah persawahan atau pertanian, khususnya di wilayah Tsugaru dimana cerita ini berasal. Makhluk ini digambarkan memiliki tubuh raksasa berwarna merah yang diselimuti awan hitam pekat, wajahnya menyerupai binatang berbulu dengan lidah merah menjulur panjang dan cakar yang tajam. Menurut legenda, siapapun yang tak sengaja melihatnya, maka ia akan ditimpa kesialan atau akan mengalami hari yang buruk dalam hidupnya.[1]

Asal-usul

[sunting | sunting sumber]

Salah satu sumber memperkirakan asal-usul yokai akashita ini berasal dari cerita Shakuzetsujin, yang asalnya merupakan anggota dari iblis Rakshasa dalam mitologi Hindu.[2][3] Istilah penyebutan nama akashita sendiri, sastrawan modern Atsunobu Inada berpendapat bahwa makhluk ini memiliki kaitan dengan cerita shakuzetsujin (赤舌神) dan shakuzetsunichi (赤舌日) yang melindungi gerbang barat Tai Sui (Jupiter).

Akashita biasanya mucul selama bulan-bulan musim panas dimana sering terjadi kekeringan. Dalam Gazu Hyakki Yagyo karya Toriyama Sekien, akashita digambarkan tinggal di atas pintu saluran irigasi sebagai penjaga, yang mana hal ini berkaitan dengan sifatnya yang akan merenggut nyawa orang-orang yang menyalahgunakan saluran air untuk kepentingan ladangnya sendiri.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Aka shita | Yokai.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-12. 
  2. ^ Papp, Zília (2010). Anime and Its Roots in Early Japanese Monster Art. Brill. hlm. 76. ISBN 9789004202870. 
  3. ^ Davisson, Zack (2018). Yokai Stories. Chin Music Press Incorporated. hlm. 21. ISBN 9781634059152. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]