Lompat ke isi

Kanabinoid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kanabinoid (bahasa Inggris: cannabinoid) adalah sekelompok senyawa kimia yang berjumlah lebih dari 100 macam yang terkandung dalam ganja.[1] Kanabinoid juga secara alami terdapat dalam sistem saraf dan sistem imunitas manusia dan hewan. Kanabinoid mencakup sekelompok zat yang secara struktural terkait dengan tetrahidrokanabinol atau berikatan dengan reseptor kanabinoid.

Reseptor kanabinoid

[sunting | sunting sumber]

Reseptor kanabinoid awalnya ditemukan pada 1980-an. Reseptor ini umumnya ditemukan pada hewan seperti mamalia, burung, ikan, dan reptil. Saat ini ada dua jenis reseptor kanabinoid yang dikenal, yakni CB1 dan CB2. Otak manusia memiliki lebih banyak reseptor kanabinoid daripada yang lainnya.

Reseptor kanabinoid tipe I

[sunting | sunting sumber]

Reseptor CB1 ditemukan terutama di otak, lebih khusus lagi di basal ganglia dan sistem limbik, termasuk hipokampus.

Reseptor kanabinoid tipe II

[sunting | sunting sumber]

Reseptor CB2 ditemukan terutama di sistem imunitas atau sel imunogenik dengan kepadatan terbesar di limpa.

Penggunaan medis

[sunting | sunting sumber]

Berpotensi

[sunting | sunting sumber]
  • Pencegahan dan pengobatan kanker paru-paru
  • Penggunaan kombinasi dengan morfin dapat meningkatkan efek analgesik morfin.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Cannabis
  2. ^ Xiaohong Chen; Alan Cowan; Saadet Inan; Ellen B. Geller; Joseph J. Meissler; Scott M. Rawls; Ronald J. Tallarida; Christopher S. Tallarida; Mia N. Watson; Martin W. Adler; Toby K. Eisenstein (2019). "Opioid‐sparing effects of cannabinoids on morphine analgesia: participation of CB1 and CB2 receptors". British Journal of Pharmacology. 176 (17): 3378–3389. doi:10.1111/bph.14769.