Rasi, warisan perjuangan masyarakat adat Cireundeu melawan Belanda

Rasi, warisan perjuangan masyarakat adat Cireundeu melawan Belanda

Kala Indonesia berulang kali mengalami kelangkaan beras, masyarakat adat Cireundeu di Jawa Barat tak terdampak.

Berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi beras, masyarakat adat Cireundeu memilih rasi sebagai makanan pokok, sesuai tradisi yang berlaku turun temurun.

Bahkan, sebagian warga Cireundeu ada yang sepanjang hidupnya sama sekali belum pernah mencicipi olahan beras. Salah satunya Neneng.

Simak juga:

Baru-baru ini, ketika sebagian besar penduduk Indonesia resah dengan beras yang langka di pasaran dan harganya yang melonjak, ibu dua anak itu tak merasakan dampak kelangkaan beras.

"Kasihan juga sama yang makan beras, terus langka juga. Kalau kita sih di sini enggak terpengaruh, aman-aman saja," ungkap Neneng.

Rasi diciptakan satu abad lalu, tepatnya pada 1924, oleh tokoh adat perempuan Kampung Cireundeu, Omah Asnamah - juga dikenal dengan nama Abu Sepuh. Kala itu, rasi menjadi simbol perlawanan warga Cireundeu terhadap pemerintah kolonial Belanda yang menguasai Indonesia.

Apakah rasi bisa jadi solusi krisis pangan? Simak video selengkapnya.

Video produksi: Yuli Saputra, Ivan Batara