Pala Papua: Penyelamat kepunahan pala dunia yang jadi 'anak tiri' di rumah sendiri
Pala Papua disebut sebagai 'anak tiri' rempah Indonesia karena 'termarginalisasi' sejak era kejayaan perdagangan rempah pada abad ke-16 hingga ke-17 di timur Indonesia.
Padahal, menurut ahli, pala Papua kelak bisa menyelamatkan kepunahan pala di dunia.
Hingga kini julukan pala Papua sebagai "anak tiri" masih melekat sebab proses perdagangannya tak menguntungkan para petani pala di Fakfak, daerah penghasil pala di Papua Barat karena dimonopoli pengepul dan pedagang besar.
Simak juga:
- Pala Papua, si 'anak tiri' rempah Indonesia - 'Setelah keluar dari pelabuhan, kehilangan identitasnya'
- Bobon Santoso dan persoalan pangan orang asli Papua, mengapa harus membicarakannya secara struktural?
- BNN Aceh periksa kuliner yang dicurigai pakai ganja - Bagaimana sejarah ganja dalam hidangan tradisional Aceh?
Pala Papua atau Myristica argenta Warb berbentuk lebih lonjong, berbeda dengan pala Banda yang lebih bulat atau Myristica fragrans Houtt dari Kepulauan Maluku.
Pala bulat inilah yang lebih dahulu dibudidayakan karena aromanya lebih kuat dan hingga kini lebih populer digunakan sebagai bumbu masakan.
Video produksi: Silvano Hajid, Ivan Batara dan Oki Budhi.