Siapa Sir Keir Starmer, perdana menteri baru Inggris setelah Partai Buruh menang Pemilu 2024?

Keir Starmer
Keterangan gambar, Perdana Menteri baru Inggris, Keir Starmer

Partai Buruh secara resmi memenangkan Pemilihan Umum Inggris 2024, setelah meraih lebih dari setengah kursi di parlemen. Hasil ini menjadikan Sir Keir Starmer sebagai perdana menteri baru Inggris, menggantikan Rishi Sunak.

“Perubahan dimulai dari sekarang,” kata Starmer saat berpidato di pusat kota London.

“Jujur, rasanya menyenangkan,” katanya kepada kerumunan pendukungnya yang bersorak-sorai.

Partai berhaluan kiri-tengah ini kembali berkuasa setelah 14 tahun berada di bawah pemerintahan sayap kanan Partai Konservatif. Partai Buruh juga kini menguasai mayoritas kursi di parlemen.

Starmer merupakan mantan kepala jaksa penuntut dan pengacara hak asasi manusia yang masuk ke parlemen pada tahun 2015.

Sementara itu, Rishi Sunak akan terus memimpin Partai Konservatif yang mendapat hasil pemilu terburuk mereka dalam lebih dari satu abad terakhir.

Robert Buckland, mantan menteri dari Partai Konservatif yang kehilangan kursinya, menggambarkan situasi ini sebagai "Armageddon pemilu".

Kemenangan telak Partai Buruh

Keir Starmer

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Sir Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris.
Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast

Majelis Rendah (House of Commons) Inggris memiliki 650 anggota parlemen. Masing-masing anggota parlemen mewakili konstituen individu atau area di suatu tempat di Inggris Raya.

Dalam perhitungan sementara, Partai Buruh meraih 393 kursi. Adapun Partai Konservatif meraih 103 kursi.

Sebelum hasil resmi diumumkan, exit poll telah memproyeksikan Partai Buruh akan memenangkan 410 kursi, Partai Konservatif meraih 131 kursi, Partai Liberal Demokrat 61 kursi, dan Partai Reformasi Inggris (penerus Partai Brexit) 13 kursi. Sisanya didapat oleh partai-partai lain maupun anggota independen.

Hasil itu akan memberi Partai Buruh mayoritas 170 kursi. Jumlah ini sangat besar, meski tidak sebesar kemenangan partai ini yang meraih mayoritas 179 kursi saat dipimpin oleh Tony Blair pada 1997.

Sebagai gambaran lebih luas, kemenangan Boris Johnson pada Pemilu 2019 membuat Partai Konservatif meraih mayoritas 80 kursi.

Hasil ini menunjukkan bahwa exit poll kembali terbukti akurat seperti beberapa pemilu terakhir.

Siapa Keir Starmer?

Starmer berusia 61 tahun. Dia mengenyam pendidikan di University of Leeds dan University of Oxford.

Dia menikah dengan Victoria Alexander yang berprofesi sebagai terapis okupasi di Layanan Kesehatan Inggris (NHS). Mereka dikaruniai satu putra dan satu putri.

Keir Starmer dan Victoria Starmer

Sumber gambar, PA Media

Keterangan gambar, Sir Keir Starmer dan Victoria Starmer.

Pemimpin Partai Buruh ini sering menyebut bahwa dirinya berasal dari "latar belakang kelas pekerja" di Oxted, Surrey.

Ayahnya adalah seorang pembuat perkakas dan ibunya bekerja sebagai perawat.

Ibunya mengidap penyakit Still, suatu kondisi autoimun langka yang akhirnya membuat dia tidak dapat berbicara atau berjalan.

Dia mengenyam pendidikan dasar di Reigate Grammar School, yang menjadi sekolah swasta dua tahun setelah dia bergabung. Biayanya dibayar oleh pemerintah daerah setempat sampai dia berusia 16 tahun.

Setelah itu, dia menjadi orang pertama di keluarganya yang melanjutkan pendidikan ke universitas dengan menempuh studi hukum di Leeds dan kemudian Oxford.

Baca juga:

Pada tahun 1987, ia menjadi pengacara dan mengembangkan spesialisasi di bidang hukum hak asasi manusia. Pekerjaannya membawanya ke Karibia dan Afrika, tempat dia membela para tahanan yang menghadapi hukuman mati.

Pada akhir tahun 1990-an, ia menawarkan jasanya secara gratis kepada aktivis McLibel yang digugat oleh McDonald's karena menyebarkan selebaran yang mempertanyakan klaim lingkungan dari raksasa makanan cepat saji tersebut.

Pada tahun 2008, ia diangkat sebagai Direktur Penuntutan Umum, jaksa penuntut pidana paling senior di Inggris dan Wales.

Bagaimana Starmer bisa menjadi pemimpin Partai Buruh?

Pada tahun 2015, ia menjadi anggota parlemen untuk wilayah Holborn dan St Pancras di London utara.

Dia bertugas di tim mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sebagai menteri oposisi bidang Brexit. Pada jabatan itu dia mengatakan referendum kedua soal Uni Eropa harus dipertimbangkan.

Menyusul kekalahan telak Partai Buruh pada pemilihan umum tahun 2019, Sir Keir mencalonkan diri sebagai pemimpin partai tersebut - yang dimenangkannya pada April 2020.

Dalam pidato kemenangannya, ia berjanji untuk memimpin Partai Buruh "ke era baru dengan keyakinan dan harapan".

Mengapa pergantian perdana menteri Inggris terjadi dalam sehari?

Hasil akhir pemilu ditentukan setelah sebuah partai mencapai perolehan 326 kursi. Angka itu mewakili mayoritas parlemen yang terdiri dari total 650 kursi.

Partai yang meraih jumlah kursi sejumlah itu akan memiliki suara yang cukup untuk mengesahkan undang-undang tanpa dukungan pihak lain.

Pemimpin partai dengan perolehan terbesar akan menjadi perdana menteri, setelah raja secara resmi mengundang mereka untuk membentuk pemerintahan.

Sedangkan partai yang memimpin suara terbesar kedua akan menjadi “pemimpin oposisi”.

Ketika perdana menteri yang berkuasa kalah, pergantian posisi tersebut akan terjadi dengan cepat dibandingkan dengan di negara-negara lain.

Dengan hasil itu, Sunak akan lengser dari Downing Street dan Starmer akan segera dilantik sebagai perdana menteri.

Apa janji-janji utama Partai Buruh?

Pemilu Inggris

Sumber gambar, Reuters

Beberapa janji kebijakan Partai Buruh sejauh ini mencakup:

Layanan Kesehatan

Mengurangi daftar tunggu Layanan Kesehatan Inggris (NHS) dengan menambah 40.000 janji temu setiap minggu. Layanan ini akan didanai dengan memerangi penghindaran pajak dan menutup ‘celah’ pajak

Imigrasi

Meluncurkan ‘komando keamanan perbatasan’ untuk menghentikan kelompok penyelundup manusia yang mengatur penyeberangan manusia menggunakan perahu kecil.

Perumahan

Membangun 1,5 juta rumah baru dengan mereformasi undang-undang perencanaan serta memperkenalkan skema yang memberikan “kesempatan pertama” kepada pembeli pertama dalam pembangunan perumahan baru

Pendidikan

Merekrut 6.500 guru, yang didanai dengan mengakhiri keringanan pajak untuk sekolah swasta.

Apa tantangan yang dihadapi Inggris?

Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris telah menghadapi transformasi dan tantangan besar.

Pada 2014, 55,3% rakyat Skotlandia menolak berpisah untuk merdeka melalui sebuah referendum.

Pada 2016, 51,89% rakyat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum. Inggris akhirnya keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari 2020.

Inggris juga menghadapi sejumlah tantangan baru-baru ini: perekonomian membutuhkan waktu lama untuk bangkit setelah pandemi, inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan dalam beberapa bulan terakhir, gelombang besar imigran yang mencoba memasuki negara itu, dan sistem kesehatan masyarakat yang menghadapi krisis besar sehingga menyebabkan antrean panjang perawatan darurat.

Pemilu tahun ini menandai titik balik politik yang besar di negara ini.

Inggris telah diperintah oleh Partai Konservatif sejak 2010. Mereka awalnya berkoalisi dengan Partai Liberal Demokrat dan dengan mayoritas parlemen sejak 2015.

Sudah ada lima perdana menteri dalam 14 tahun pemerintahan partai ini, yaitu David Cameron, Theresa May, Boris Johnson, Liz Truss, dan Rishi Sunak.

Apa yang menjadi kekhawatiran rakyat Inggris?

Menurut data dari perusahaan jajak pendapat YouGov, kekhawatiran utama para pemilih berkisar pada isu ekonomi, imigrasi, perawatan kesehatan, dan perumahan.

Isu ekonomi telah memainkan peran sentral dalam pemilu kali ini.

Inflasi Inggris

Sumber gambar, Getty Images

Para analis meyakini bahwa Sunak membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum karena dia percaya bahwa ekonomi Inggris telah membaik pada saat itu. Dia juga meyakini bahwa ini dapat menguntungkan partainya di tempat pemungutan suara, yang ternyata tidak terjadi.

Sejak pandemi berakhir, Inggris menghadapi krisis biaya hidup akibat inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Pertumbuhan tahunan ekonomi Inggris terus berada di bawah 1%, dan belakangan ini Inggris menghadapi resesi.

Namun pada pekan ketika Sunak mengumumkan pemilu, inflasi Inggris dilaporkan berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir.

“Hari-hari yang lebih baik sudah tampak di depan mata, tapi itu hanya bisa terwujud kalau kita menindaklanjuti rencana-rencana untuk meningkatkan keamanan ekonomi dan kesempatan bagi semua,” kata Sunak saat berkampanye.

Partai Konservatif mengkampanyekan bahwa langkah-langkah mereka penting dalam menavigasi ekonomi menghadapi guncangan global yang terjadi secara beruntun - pandemi, perang di Ukraina, dan inflasi.

Pemerintah Inggris merespons situasi ini dengan memberi subsidi serta insentif untuk bisnis dan pekerja.

Di sisi lain, kelompok buruh mengaitkan sebagian masalah perekonomian negara dengan tata kelola Partai Konservatif, terutama karena sejumlah kebijakan mengenai anggaran diumumkan saat pemerintahan singkat Liz Truss.

Sunak dan Partai Konservatif telah berjanji untuk mengurangi pegawai negeri yang diharapkan dapat menambah pemotongan pajak dan meningkatkan perekonomian.

Sementara Partai Buruh mengusulkan rencana investasi dalam negeri berkelanjutan untuk mendorong perekonomian. Ini mirip dengan apa yang dilakukan Presiden AS Joe Biden setelah memenangkan pemilu AS.

Menurut pemikiran Keir Starmer, pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari rencana ini akan meningkatkan pendapatan sehingga pemerintah bisa mengeluarkan uang lebih banyak.