Sun Cheng (孫程) (meninggal tahun 132) adalah seorang kasim di istana Kekaisaran Tiongkok selama Dinasti Han. Bertentangan dengan stereotip kasim-kasim saat itu yang korup dan haus kekuasaan, ia adalah seorang kasim yang setia kepada keluarga kekaisaran dan berusaha (walaupun tidak berhasil) untuk melawan budaya korupsi.

Sumbangsih terhadap restorasi Kaisar Shun

sunting

Selama Kaisar An berkuasa, mereka yang dekat dengannya, termasuk kasim Jiang Jing (江京) dan Li Run (李閏), ibu susu Wang Sheng (王聖), dan istrinya Permaisuri Yan Ji, menjalankan pemerintahan kekaisaran secara efektif sekaligus menggunakan kesempatan itu untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan bagi diri mereka sendiri. Pada 124, Jiang dan Permaisuri Yan menuduh Pangeran Mahkota Liu Bao (劉保) yang baru berusia sembilan tahun melakukan kejahatan dan membujuk agar Kaisar An menurunkannya menjadi Pangeran Jiyin.

Pada tahun 125, Kaisar An meninggal secara mendadak. Meskipun Pangeran Bao adalah putra satu-satunya Kaisar An, Permaisuri Yan Ji jelas menginginkan seseorang yang lebih muda agar ia dapat mengendalikannya. Akhirnya ia memilih Liu Yi (劉懿) yang bergelar Marquess of Beixiang untuk dijadikan sebagai kaisar.

Ketika kaisar muda ini menderita sakit parah di akhir tahun, Sun, yang saat itu adalah seorang kasim tingkat menengah, menjadi khawatir bahwa janda permaisuri Yan akan kembali menggagalkan Pangeran Bao menjadi kaisar, oleh karena itu ia berkonspirasi dengan beberapa kasim lainnya. Mereka bersumpah untuk memulihkan Pangeran Bao sebagai ahli waris yang sah dan beberapa hari setelah kaisar Liu Yi meninggal, mereka tiba-tiba menyerang istana dan menyatakan Liu Bao sebagai Kaisar Shun Han. Setelah beberapa hari bertempur dengan faksi janda permaisuri, para kasim yang dipimpin oleh Sun akhirnya menang, dan klan Yan dibantai.

Kaisar Shun kemudian menganugerahkan gelar marquesses kepada Sun dan 18 kasim lainnya atas jasa mereka berhasil memulihkan dirinya menjadi kaisar.

Upaya gagal untuk memandu Kaisar Shun ke jalan yang benar

sunting

Kaisar Shun, yang temperamennya lemah, dengan cepat jatuh di bawah kendali para pejabat yang ada di sekelilingnya. Pada tahun 126, ketika kasim Zhang Fang (張防) dituduh melakukan korupsi oleh gubernur distrik ibu kota, Yu Xu (虞詡), Sun malah meyakinkan kaisar bahwa tuduhan itu salah dan Yu harus dihukum mati. Sun dan Zhang Xian (張賢), seorang kasim lain yang telah membantu kaisar naik takhta, berusaha menengahi permasalahan ini walaupun dengan risiko yang sangat besar. Hasilnya, Yu berhasil selamat, sementara Zhang diasingkan. Namun, para pejabat yang dekat dengan Zhang kemudian menuduh Sun dan rekan-rekannya sesama kasim terlalu sombong. Oleh karena itu Kaisar Shun mengirim mereka keluar dari ibu kota Luoyang, ke daerah perkebunan yang luas. Sun yang marah dengan kejadian ini, mengembalikan gelar dan lambang kemegahannya ke kaisar. Namun ia kemudian diam-diam masih tetap tinggal di ibu kota sambil mencari kesempatan lain untuk membimbing kaisar ke jalan yang benar. Dia segera ditangkap, tetapi Kaisar Shun yang masih mengingat jasa-jasanya selama ini, hanya mengirimnya kembali ke desa kelahirannya tanpa hukuman lebih lanjut, tetapi Kaisar juga tidak mendengarkan nasihatnya untuk memberantas korupsi.

Selanjutnya

sunting

Pada tahun 128, Kaisar Shun kembali teringat apa yang Sun dan para kasim lainnya telah lakukan untuknya, memanggil mereka kembali ke ibu kota, tetapi tetap saja kaisar mengabaikan nasihat dari para kasim. Pada tahun 132, Sun meninggal dan dimakamkan dengan sangat terhormat, termasuk nama anumerta Gang (剛, secara harfiah berarti "tidak membungkuk").